Search
Close this search box.
Search
Close this search box.
skill yang harus dikuasai QA

Skill Quality Assurance Tester yang Wajib Dikuasai

Apa saja skill yang harus dimiliki oleh seorang Quality Assurance Tester? Peran seorang Quality Assurance (QA) sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak atau aplikasi. Mereka akan melakukan serangkaian pengujian sebelum aplikasi diluncurkan ke publik. Menarik bukan?

Artikel ini akan mengulas Skill Quality Assurance Tester. Skill tersebut terbagi menjadi soft skill dan hard skill. Yuk simak ulasannya di artikel kali ini. Jangan sampai ada yang terlewat!

Skill yang Harus Dimiliki Quality Assurance Tester

skill wajib QA

Tugas seorang Quality Assurance Tester sangat kompleks dan detail. Oleh karenanya, penguasaan hard skill sangat mendominasi pekerjaan ini. Semakin tinggi jam terbang dalam melakukan tester aplikasi, maka disitu pula kamu belajar banyak hal. 

Menurut penelitian, pasar Quality Assurance Tester global mencapai 45 miliar USD pada tahun 2022 dan diperkirakan akan terus tumbuh sebesar CAGR 5% pada tahun 2032. Nah, dari penelitian ini menunjukkan bahwa seorang QA harus mempunyai keterampilan atau hard skill yang profesional. 

Hard Skill Quality Assurance

Bekerja di dunia IT tidak akan terlepas dari skill yang harus terus diasah. Sebagai seorang Quality Assurance, kamu dituntut cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada. Selain itu, kemampuan coding, database dan SQL juga harus kamu persiapkan. Nah, inilah Hard Skill seorang Quality Assurance Tester:

1. Agile Testing

Pengujian software atau aplikasi dengan agile testing ini, mempunyai mekanisme yang berkesinambungan tetapi tidak harus berurutan. Pengujian dimulai dari awal proyek, saat pengembangan hingga proyek selesai. Proses pengembangan dan pengujian dilakukan secara bersamaan. Artinya, tim penguji atau tester tidak perlu menunggu aplikasi atau software selesai. Pengujian dapat dilakukan secara bertahap, lalu setelahnya diperbaiki pengembang, begitu seterusnya. 

2. Automation Testing

Kompleksitas perangkat lunak serta integrasi aplikasi makin meningkat kerumitan yang harus developer (pengembang) kerjakan. Dengan menggunakan pengujian otomatis ini, maka seorang QA tester dapat menyelesaikan tugas pengujian dengan lebih cepat. Aplikasi atau tools yang ada mempunyai fitur–fitur yang dapat menganalisa apa saja bug yang ada dalam aplikasi tersebut.

3. Software Development Life Cycle (SDLC)

SDLC biasa disebut juga siklus hidup pengembangan perangkat lunak. Pengetahuan yang kuat dan mendalam tentang SDLC sangat berguna dalam pengujian aplikasi.  

4. Teknologi pada Website dan Mobile

Seorang QA harus memahami teknologi website dan mobile. Penting untuk mengikuti perkembangan keduanya. 

5. Basis Data dan SQL

Selanjutnya, kamu juga harus memahami proses input dan manipulasi data pada database. Nah, seorang QA akan menggunakan queri SQL untuk melakukan uji coba apakah terdapat kode program yang tidak sesuai. 

6. Pengetahuan Pemrograman Dasar

Pengetahuan dasar pemrograman sangat membantu seorang QA dalam mengidentifikasi mana saja kode program yang menimbulkan bug atau error serta mana saja bagian yang sebaiknya dioptimalkan agar program berjalan lebih efisien.

7. Pengetahuan tentang  Sistem Operasi

Aplikasi dan website yang tim developer kerjakan, tentunya akan dijalankan pada berbagai sistem operasi. Oleh karenanya, pemahaman tentang sistem operasi mulai dari Windows, Linux dan Mac sangat berguna saat melakukan pengujian. 

8. Memahami Bug Tracking

Bug Tracking adalah sebuah program yang memudahkan untuk melacak kesalahan yang ada pada sebuah sistem. Nah, ini juga merupakan tugas Quality Assurance Tester. Kamu bisa menggunakan aplikasi untuk membantu proses Bug Tracking seperti: ClickUp, BugHerd, Userback, Marker.io, Monday dan masih banyak lagi. 

Soft Skills Quality Assurance Tester yang Harus Dikuasai

soft skill QA

Selain hard skill, dalam pekerjaan seorang Quality Assurance juga harus dibekali dengan soft skill. Bagaimana tidak, kamu harus berkomunikasi dengan rekan sesama dan beda tim. Selain itu, kamu juga dituntut untuk memahami kebutuhan user. Nah, inilah soft skill yang harus dikuasai oleh Quality Assurance Tester:

1. Kemampuan Komunikasi yang Baik

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, Quality Assurance bertugas untuk melakukan pengujian aplikasi yang dikerjakan oleh tim Developer. Nah, di sini kemampuan komunikasi sangat diperlukan agar kamu dapat memberikan saran atau pendapat kepada Developer tanpa menyinggung. Dengan begitu, pekerjaan tim lebih efisien.

2. Cepat Belajar

Perubahan teknologi, kebutuhan pengguna dan sistem aplikasi berjalan dengan cepat. Oleh karenanya, seorang QA Tester harus mampu beradaptasi dengan semua perkembangan teknologi terbaru. 

3. Berpikir Kritis

Selain kemauan untuk terus belajar, seorang QA Tester juga dituntut mampu berpikir kritis. Kemampuan ini sangat berguna untuk memahami kebutuhan user serta dapat bersikap empati terhadap apa yang user rasakan saat menggunakan aplikasi tersebut.

4. Manajemen Waktu 

Skill Quality Assurance Tester yang tidak kalah penting adalah manajemen waktu. Seorang QA akan mempunyai tugas harian yang beragam dari hari ke hari tergantung aplikasi yang sedang kamu kerjakan. Kemampuan manajemen waktu sangat diperlukan agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat. Dari sini, pekerjaan tim yang lain juga dapat berjalan efektif. Bayangkan saja jika kamu sebagai QA tidak segera menguji aplikasi, bukankah akan menghambat tim developer?

5. Kemampuan Analisa

skill QA yang paling harus dikuasai

Saat melakukan pengujian, kemudian menemukan error atau bug, kemampuan analisa ini sangat diperlukan untuk mencari tahu bagian mana yang harus diperbaiki serta mana saja yang kurang. Kemampuan ini dapat mendorong kamu mampu berpikir kritis, kreatif dan logis. 

6. Mempunyai Skill Problem Solving

Setelah melakukan pengujian, sebagai seorang QA harus menganalisa kira-kira apa yang menyebabkan program bermasalah? Selanjutnya kamu akan berdiskusi dengan tim pengembang cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tidak hanya saat dalam proses pengembangan, masalah juga akan muncul saat aplikasi sudah diluncurkan ke masyarakat. Oleh karenanya kemampuan problem solving sangat memudahkan pekerjaan seorang Quality Assurance.

Nah, itulah artikel tentang skill yang harus dikuasai seorang Quality Assurance. Semoga artikel ini bermanfaat. Tetap semangat dalam menggapai keinginan dan cita-citamu. See you.

Share this post