Search
Close this search box.
Search
Close this search box.
ben-sweet-2LowviVHZ-E-unsplash

Kriteria Foto Lamaran Kerja yang Tepat dan Tips Agar Hasil Foto Bagus

Kriteria Foto Lamaran Kerja yang Tepat dan Tips Agar Hasil Foto Bagus – Apakah kalian tahu foto yang disiapkan untuk keperluan melamar kerja memiliki standar? Di antara kalian mungkin sudah tahu soal standar tersebut, tapi tidak tahu standar yang dimaksud seperti apa. Artikel berikut akan membantu memberikan panduan tentang foto lamaran yang baik dan benar.

Beberapa iklan lowongan pekerjaan mencantumkan rincian foto yang menjadi salah satu persyaratan dalam melamar pekerjaan. Dengan begitu, memudahkan kalian dalam mempersiapkan foto lamaran kerja yang dibutuhkan. Namun tidak jarang juga informasi tersebut tidak dicantumkan.

Kalau perusahaan tidak memberikan keterangan tentang rincian foto lamaran kerja, maka kalian harus mencari tahu. Sehingga penting untuk mencermati persyaratan dan memahami maksud yang telah dideskripsikan dalam iklan lowongan kerja terlebih dahulu.

Kriteria umum foto lamaran kerja yang tepat

1. Ukuran foto

Beberapa ukuran foto yang umum untuk melamar kerja di antaranya:

  • 4 x 6
  • 3 x 4
  • 2 x 3

Jika perusahaan tidak memberikan keterangan spesifik tentang ukuran foto, siapkan salah satu dari pilihan tersebut. Ukuran 4 x 6 cm merupakan yang paling besar dan 2 x 3 cm untuk yang paling kecil. Ukuran 3 x 4 cm lebih umum digunakan karena sifatnya yang tidak terlalu kecil, tidak menghabiskan ruangan di dokumen Curriculum Vitae (CV), tetapi tetap bisa melihat detail foto dengan baik.

Simak tabel berikut untuk memahami perbandingan ukuran untuk masing-masing jenis foto.

Jenis FotoUkuran dalam CMUkuran dalam inciUkuran pixel (dpi 300)
4 x 62.81 x 5.59 cm1.50 x 2.20 inch450 x 660 pixels
3 x 42.79 x 3.81 cm1.11 x 1.50 inch330 x 450 pixels
2 x 32.16 x 2.79 cm0.85 x 1.11 inch255 x 330 pixels

Selanjutnya, simak ilustrasi perbandingan ukuran foto berdasarkan jenisnya berikut.

2. Warna latar belakang

Warna latar belakang yang digunakan untuk foto lamaran kerja tidak sembarangan atau semaunya sendiri. Adapun warna latar belakang yang umum digunakan di antaranya ada putih, merah, dan beberapa jenis biru. Berikut beberapa jenis warna latar belakang yang umum digunakan beserta kodenya.

  • Hitam putih
  • Putih
  • Merah
  • Biru
  • Biru muda
Nama WarnaKodeIlustrasi Warna
Merah#db1514db1514 Hex Color Codes
Biru  #0F4ED80f4ed8 Hex Color Codes
Biru muda#0090ff0090ff Hex Color Codes

Kode dibutuhkan apabila kalian menginginkan warna latar belakang yang spesifik. Kalau tidak yakin jenis warna biru mana yang lebih baik, jangan khawatir terlebih dahulu. Sebab jika tidak yakin warna mana yang dibutuhkan dan tempat melamar pekerjaan juga tidak memberikan informasi, konsultasikan dengan fotografer di studio foto. Umumnya mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan dan pilihan terbaik.

Latar belakang putih digunakan apabila kalian ingin foto dengan latar belakang polos. Sedangkan warna merah biasanya digunakan untuk orang-orang yang lahir pada tahun ganjil. Pada akhirnya, warna biru diperuntukkan bagi orang-orang yang lahir pada tahun genap.

3. Pakaian formal dan penampilan

Mengenakan pakaian resmi atau formal untuk foto lamaran kerja sangat penting. Pakaian formal ini juga dapat disesuaikan dengan pilihan masing-masing asal dalam batas yang wajar dan menunjukkan profesionalitas. Maksudnya, berbagai macam orang di dunia ini pasti memiliki pilihannya sendiri dalam berpakaian dan menunjukkan penampilannya. Setiap orang sangat diperbolehkan mengekspresikan diri.

Berikut beberapa pilihan yang cukup umum dan bisa kalian ikuti.

a. Untuk perempuan

  • Hem putih
  • Blazer
  • Menunjukkan telinga
  • Untuk yang berjilbab, kenakan warna jilbab yang tidak kontras dari warna latar belakang

b. Untuk laki-laki

  • Hem putih
  • Jas

Jika perlu mengenakan make up, sebaiknya menggunakan yang tidak tebal dan tetap natural atau alami. Make up memiliki fungsi untuk memperkuat dan meningkatkan penampilan wajah. Sebab nantinya kalian akan bertemu dengan rekruter dan akan lebih baik jika penampilan asli tidak terlalu berbeda dari foto lamaran yang dikirim.

Preferensi dalam berpenampilan bisa sangat beragam. Pelajari karakter dan kultur perusahaan sehingga kalian dapat menyesuaikan diri dengan aturan tentang berpenampilan di perusahaan tersebut. Seperti mencari tahu apakah perusahaan memperbolehkan rambut berwarna selain hitam, tindik, dan seterusnya. Oleh sebab itu, perlu sekali untuk mencari tahu apa penampilan seperti apa yang diperbolehkan oleh perusahaan dan yang tidak diperbolehkan.

4. Gunakan foto terbaru

Wajah manusia akan berubah tampak tua seiring bertambahnya usia. Menggunakan foto yang sudah diambil setahun lalu mungkin tidak masalah asalkan tidak berbeda jauh dengan penampilan saat ini. Pada umumnya dari deskripsi iklan lowongan kerja sendiri sudah menyatakan untuk menggunakan foto terbaru.

Tips mendapatkan foto lamaran kerja yang memuaskan

Setiap orang pasti menginginkan hasil foto yang bagus dan menunjukkan versi terbaiknya. Sebab banyak orang yang rawan tidak merasa puas dengan hasil foto formalnya. Tapi tenang, bukan berarti hal itu tidak dapat dicegah. Berikut beberapa tips yang dapat dicoba agar pose foto menghasilkan foto yang bagus.

a. Majukan kepala sehingga menunjukkan garis rahang

Perhatikan ilustrasi berikut untuk memahami maksud poin tersebut.

sumber: passportphotolab.com

Mendorong wajah agar garis rahang terlihat memberikan dampak yang besar terhadap hasil foto. Dalam kehidupan nyata, pergerakan orang membantu dalam menunjukkan berbagai sisi dari wajahnya. Sedangkan dalam dua dimensi (2D) atau hasil foto, tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkan berbagai sisi wajah.

Meskipun teknik ini dinilai cukup efektif dalam meningkatkan performa foto, sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan. Ingat-ingat! Tips ini bukan hanya soal mendorong dahi atau garis rahan ke arah kamera. Kalian harus menegakkan kepala.

b. Posisi kepala tegak menghadap ke depan

Kepala sudah pasti menjadi obyek utama kamera dalam foto untuk lamaran kerja. Pastikan posisi kepala tegak menghadap ke depan, ke arah lensa. Tidak menunduk, miring, ke atas, ataupun ke bawah.

c. Sedikit sipitkan mata

Perhatikan ilustrasi berikut untuk memahami maksud poin tersebut.

sumber: paulekmangroup

Sering kali orang-orang berusaha agar matanya terus terbuka. Tentu saja itu sulit dilakukan dan membuat hasil foto kurang bagus. Apalagi jika foto diambil di waktu yang salah, seperti diklik pada saat mata tertutup sehingga harus mengulangi lagi. Beberapa mungkin berusaha terlihat agar tidak lelah dengan terus membuka mata.

Sebaiknya tidak terlalu fokus pada memaksakan mata selalu terbuka. Sebab teknik tersebut cenderung tidak memberikan hasil yang bagus. Lagipula, terlalu lama membuka mata juga menyebabkan alis terangkat. Mengangkat alis juga tidak menciptakan hasil foto yang bagus karena seperti mengindikasikan ketakutan atau terkejut.

Direkomendasikan agar sedikit menyipitkan mata karena cenderung dapat terlihat menunjukkan rasa percaya diri. Mata yang sedikit menyipit lebih menunjukkan kealamian ketika tersenyum. Sehingga dengan mata yang agak menyipit menjadi terlihat menarik. Sedikit menyipitkan mata ini dapat juga disebut sebagai pose tersenyum dengan mata.

d. Perbaiki postur tubuh dalam 2 detik dengan mengambil napas dalam-dalam

Cara memperbaiki postur tubuh dalam 2 detik adah pertama ambil napas yang dalam. Ketika mengambil napas dalam-dalam, nantinya punggung juga akan tertarik ke belakang sehingga dada lebih maju ke depan dan bahu tertarik ke belakang.

Mempertahankan postur yang bagus selama proses pengambilan gambar itu sangat perlu. Bahkan jika bagian yang difoto sebatas wajah sampai bahu, postur tubuh juga dapat memengaruhi hasil foto. Pastikan agar postur tubuh tegak dan lurus menghadap kamera. Dengan memperbaiki posisi punggung, dapat memperbaiki keseluruhan postur tubuh.

e. Tunjukkan senyum yang tulus

Tidak ada yang lebih ampuh dari melatih pose foto formal di depan cermin sebelum berangkat. Lalu coba mencari tahu sendiri pose yang menurut kalian sudah paling bagus dan paling menjamin dalam menghasilkan foto yang bagus serta memuaskan.

Coba latihan sendiri di depan cermin untuk mengetahui senyum terbaik. Senyum alami yang tidak terlihat seperti dipaksakan. Senyum alami yang bisa mengeluarkan aura positif.

Selama proses pemotretan pun cermin juga akan sangat berguna. Yaitu untuk memeriksa apakah wajah sudah bersih dari kotoran atau hal-hal lain yang tidak diharapkan. Selalu periksa penampilan sebelum mengambil foto.

Selanjutnya latihan senyum juga dapat dilakukan dengan mencoba mengambil gambar menggunakan ponsel. Letakkan ponsel lurus depan wajah menggunakan phone holder atau apapun yang dapat menyangga ponsel sehingga bisa tegak dan tidak goyang. Tujuannya dari hal tersebut adalah agar kalian bisa fokus menentukan sudut senyum yang kalian mau tanpa khawatir ponsel jatuh.

Ketika mencoba baik menggunakan cermin ataupun ponsel, pastikan agar senyuman tidak terlalu agresif. Selain juga memastikan untuk tidak terlihat seperti dipaksakan, melainkan terlihat tulus dan menarik.  

f. Waktu terbaik untuk foto

Wajah dan ekspresi cenderung terlihat berbeda ketika lelah dibandingkan ketika masih penuh energi. Oleh karenanya, waktu dapat menjadi salah satu faktor yang menentukan pada pukul berapa waktu terbaik untuk foto demi mendapatkan hasil foto yang memuaskan.

Jadi, waktu terbaik untuk berfoto adalah di pagi hari atau sekitar satu jam setelah olahraga. Pada waktu sekitar itu, cenderung lebih berenergi yang juga dapat mendorong rasa semangat dan sikap positif. Mood yang baik seperti ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil foto.

g. Gunakan pencahayaan alami

Apabila ingin mengambil foto sendiri tanpa bantuan studio foto, manfaatkan pencahayaan alami dari matahari. Pencahayaan memiliki peran yang besar dalam fotorgrafi portrait atau orang. Salah satu trik yang dapat dilakukan adalah dengan memastikan cahaya matahari menyinari wajah dari atas.

h. Semakin sering latihan semakin baik

Semakin sering latihan, kalian akan semakin cepat menemukan sudut dan pose terbaik yang kalian harapkan. Meskipun kesannya ini hanya foto lamaran kerja, tentunya kalian tetap berharap bisa mendapatkan foto terbaik kalian.

i. Tidak menggunakan aksesoris berlebihan

Sebenarnya tidak ada peraturan yang menyatakan aksesoris apa yang boleh dan apa yang tidak. Namun dalam beberapa masih dapat dipertimbangkan apakah satu aksesoris ini baik jika dilihatkan dalam foto lamaran kerja.

Aksesoris yang masih umum diperbolehkan biasanya adalah anting. Anting-anting yang digunakan juga sebaiknya bukan yang terlalu besar sampai yang dapat mengalihkan fokus foto. Seharusnya hasil foto bagaimanapun juga fokus pada wajah dan bukan yang lainnya.

Jika kalian termasuk orang yang aktif berkacamata, tidak masalah untuk foto lamaran kerja menggunakan kacamata. Sebab ketika nantinya bertemu dengan perekrut pun menggunakan kacamata. Dalam hal ini, bisa dikatakan kacamata ini tidak bersifat sebagai aksesoris tetapi kebutuhan.

Hal ini berbeda jika kalian bukan orang yang aktif berkacamata. Apabila kalian membutuhkan kacamata tapi tidak menggunakannya secara sering dan aktif, diperbolehkan saja jika ingin tidak menggunakan kacamata untuk foto lamaran kerja. Namun jika tidak membutuhkan kacamata dalam bekerja, tidak perlu foto lamaran menggunakan kacamata. Sebab dalam kondisi ini, artinya kacamata hanya sebagai aksesoris.

Itulah penjelasan kriteria foto lamaran kerja yang tepat serta tips-tips yang dapat kalian ikuti agar hasil foto lamaran kerja kalian bagus dan memuaskan. Semoga artikel ini dapat membantu kalian!

Baca Juga: Tips dan Contoh Ucapan Perpisahan Kerja

Share this post