Pengertian Interview User dan Berbagai Hal yang Perlu Diketahui – Apakah kalian sudah pernah dengar istilah ‘interview user’ dalam wawancara kerja? Jika sudah, apakah kalian sudah tahu apa yang dimaksud dengan interview user? Artikel berikut akan menjelaskan berbagai hal yang perlu kalian ketahui tentang interview user.
Pengertian Interview User
Proses wawancara kerja memiliki tahapan umum. Dimulai dari CV screening, wawancara dengan Human Resource Development (HRD), wawancara dengan user atau disebut juga dengan interview user, dan terkadang tes.
Perihal wawancara kerja dengan HRD sudah pasti dipahami oleh semua orang. Hal ini barangkali sedikit berbeda dengan interview user karena istilah tersebut belum banyak diketahui secara luas.
Jadi, interview user adalah salah satu tahap dalam perekrutan pegawai dimana kandidat mengikuti wawancara kerja dengan pihak tertinggi di kantor. Setelah kandidat melewati wawancara kerja dengan HRD, beberapa perusahaan memberlakukan interview user di tahap selanjutnya. Sebagaimana istilah ini belum terlalu umum, tidak heran banyak yang belum mengetahui adanya tahapan ini.
Interview user juga dapat diartikan salah satu tahap wawancara kerja yang lebih mendalam dan fokus pada pengenalan antara kandidat dengan user yang mewawancarai. Sebab apabila sudah melewati tahap wawancara dengan HRD, pertanyaan yang diajukan pada saat interview user akan berbeda.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan akan lebih mendalam dan fokus ke beberapa hal yang mungkin belum disinggung dalam wawancara dengan HRD.
Makna ‘user’ yang dimaksud dalam interview user adalah pihak yang akan ‘menggunakan’ jasa atau tenaga kandidat apabila lamarannya diterima. Sebab dalam proses wawancara, hal yang terjadi adalah kandidat berperan sebagai ‘penjual’.
Kandidat ini menawarkan keterampilannya kepada user sebagai ‘pembeli’ melalui portofolio, Curriculum Vitae (CV), atau resume agar user ‘membeli’ yang ditawarkan oleh kandidat.
Posisi user dalam perusahaan biasanya adalah pihak atasan. Sehingga yang dimaksud dengan user dalam konteks ini terdiri dari pengawas, ketua tim, kepala divisi, dan berbagai jenis posisi atasan lainnya. Bisa jadi atasan utama atau atasan divisi, bergantung pada kebijakan perusahaan dan skalanya.
Berdasarkan tahapan umum proses wawancara kerja, interview user adalah proses terakhir wawancara sebelum putusan lamaran kerja kandidat keluar. Setelah melalui proses interview user, kandidat tinggal menunggu keputusan apakah lamarannya diterima. Artinya, kandidat juga perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi interview user sama seperti persiapannya untuk tahap wawancara lainnnya.
Ada hal-hal yang membuat perusahaan memberlakukan interview user dalam merekrut pegawai baru. Pokok utama interview user adalah user ingin mengetahui karakteristik dan keterampilan kandidat secara langsung.
Adapun tujuan dari memahami karakteristik dan keterampilan adalah untuk mengetahui apakah kandidat sesuai dengan kriteria pegawai yang dicari oleh perusahaan.
Selanjutnya, sebagai pihak yang nantinya bekerja dan berinteraksi secara langsung, user juga ingin tahu apakah kandidat tersebut bisa menjadi rekan kerja yang tepat. Mengingat perbedaan karakter yang terlalu jauh atau bertolak belakang juga dapat menyebabkan kedua pihak tidak dapat bekerja dengan nyaman.
Interview user ini kemudian menjadi cara awal agar kandidat dan user dapat mengenal satu sama lain. Hal tersebut tentunya tetap dilakukan tidak secara terang-terangan.
Sambil user mengajukan pertanyaan seputar pekerjaan, kandidat menjawabnya sesuai keperluannya. Dengan begitu, keduanya bisa mendapatkan manfaat wawancara yang diharapkan.
Meskipun interview user dapat dinilai sebagai awal perkenalan kandidat dan user, tetapi jangan sampai lupa dan mengabaikan tahap inilah yang dapat menentukan diterima atau tidaknya lamaran kandidat. Sehingga penting sekali agar kandidat mempersiapkan diri sebelum melakukan interview user.
Perbedaan Wawancara dengan Interview User dan HRD
Hal pertama yang perlu diingat-ingat dari interview user adalah kandidat akan melakukan wawancara dengan pihak atasan perusahaan. Pihak atasan ini memiliki peran yang sangat krusial dalam wawancara kerja tersebut. Sebab penilaiannya dari hasil wawancara tersebut menentukan diterima atau tidaknya lamaran kerja.
Meski begitu, tetap mempersiapkan diri untuk wawancara HRD juga penting. Sebab apabila kandidat tidak dapat melewati wawancara dengan HRD, maka kandidat juga tidak dapat maju ke tahap selanjutnya untuk wawancara dengan user.
Saat wawancara dengan user, kandidat akan diwawancarai oleh pihak atasan perusahaan. User adalah orang-orang yang menguasai bidang pekerjaan yang dilamar oleh kandidat. Artinya selain perkenalan diri, pertanyaan yang diajukan bisa jadi lebih fokus dan mendalam tentang bidang pekerjaan.
Berdasarkan kepentingannya, kandidat perlu mempersiapkan diri dengan memperkaya pengetahuan yang berkaitan dengan bidang pekerjaannya sebelum melakukan wawancara. Oleh karena lebih mendalam dan fokus, keduanya jadi dapat berinteraksi secara lebih mendalam dibandingkan ketika wawancara dengan HRD.
Wawancara dengan HRD dilakukan oleh pihak sumber daya manusia atau umum disebut human resources perusahaan. Pertanyaan yang umum diajukan saat wawancara HRD lebih mencakup tentang perusahaan, resume, dan kepribadian kandidat. Melalui pertanyaannya, HRD ingin mengetahui apakah pegawai sudah sesuai dengan kriteria yang dicari perusahaan.
Perlu diketahui bahwa apabila tidak ada tahap interview user dalam wawancara kerja yang diikuti, artinya kandidat dapat mengerahkan fokus seutuhnya ke proses wawancara HRD tersebut. Tentu saja hal ini dapat menjadi keuntungan tersendiri bagi kandidat tersebut.
Sedangkan apabila ada tahap interview user dalam wawancara kerja, artinya tahapan tersebut biasanya adalah proses terakhir yang akan dilalui oleh kandidat. Sehingga kandidat perlu mempersiapkan diri sesuai apa yang dicari oleh user agar lamarannya diterima.
Tips Mempersiapkan Diri untuk Interview User
Sebelum interview user, kandidat pasti diberitahu jika lolos tahap wawancara HRD dan lanjut ke tahap interview user. Dalam jarak waktu antara pemberitahuan ke hari H interview user, ada jeda waktu yang dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan diri. Berikut tips-tips mempersiapkan diri untuk interview user agar proses wawancara berjalan dengan lancar.
1. Cari tahu tentang profil user
Sesuai namanya, interview user berarti kandidat akan melakukan wawancara dengan user dimana mereka adalah pihak atasan di perusahaan. Jika sudah mengetahui siapa yang akan ditemui, maka kandidat dapat mempersiapkan diri dengan mencari tahu tentang user tersebut.
Informasi tentang profil user dapat dicari melalui situs perusahaan atau media sosial perusahaan. Pilihan lainnya, informasi juga dapat digali dari jaringan atau kenalan kandidat apabila memiliki kenalan yang berkaitan dengan informasi yang ingin dicari.
Mengetahui profil user juga penting karena membangun relasi yang baik dengan user dapat meningkatkan peluang kandidat diterima oleh perusahaan. Tentu saja hal ini perlu dilakukan dengan memperhatikan batas kewajaran.
Maksudnya jangan mencari informasi tentang user yang bersifat pribadi. Jika informasi yang didapat tidak berkaitan dan mendukung peluang lamaran diterima, sebaiknya tidak disampaikan. Hal ini berkaitan dengan mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh disampaikan pada saat wawancara.
2. Riset tentang posisi, bidang pekerjaan, dan perusahaan
Riset tentang posisi, bidang pekerjaan, dan perusahaan juga penting dilakukan untuk menghadapi wawancara dengan user. Hal ini juga berlaku ketika wawancara dengan HRD. Hanya saja kemungkinan user akan lebih fokus bertanya soal posisi dan bidang pekerjaan secara mendalam.
Hal inilah yang perlu disiapkan. Riset juga berfungsi untuk memperkaya pengetahuan dan mengetahui apa saja informasi yang dapat dan perlu disampaikan saat wawancara dengan user.
Secara lebih rinci, riset tentang perusahaan berarti mencari tahu beberapa hal. Seperti protokol perusahaan, garis besar pekerjaan yang diurus di perusahaan, sampai budaya pegawai di perusahaan.
Barangkali tidak mudah untuk langsung tahu semuanya. Tetapi, saat ini informasi umum tentang segala sesuatu dapat dicari melalui internet.
Sehingga mengetahui hal-hal umum perusahaan yang dilamar pun sudah cukup untuk memberi kesan baik pada rekruter saat wawancara.
Riset tentang bidang pekerjaan yang dilamar juga penting. Kandidat harus tahu gambaran umum pekerjaannya. Bagi freshgraduate, memang menjadi agak lebih sulit karena tidak bisa menceritakan pengalamannya akibat belum adanya pengalaman. Namun, kandidat freshgraduate dapat menceritakan gambaran umum bidang pekerjaan berdasarkan berbagia sumber.
3. Jaga perilaku
Jika sudah menjaga perilaku wawancara saat wawancara dengan HRD, pertahankan sikap tersebut saat interview user. Pada tahap ini, ada kemungkinan kandidat menjadi lebih gugup dalam menghadapi wawancara. Salah satunya dikarenakan kandidat akan berhadapan langsung dengan pihak atasan perusahaan.
Wajar jika kandidat merasa lebih gugup untuk wawancara dengan user. Apalagi tahap ini merupakan tahap akhir wawancara sekaligus penentu diterima atau tidaknya lamaran kandidat. Tetapi, kandidat tetap harus bisa mempertahankan dan menjaga perilakunya bagaimanapun juga.
Bukan merespon dengan cara yang defensif, kandidat juga perlu mengekspresikan dirinya dengan baik di depan user. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan kesan positif dari user yang mendorongnya untuk menerima lamaran kerja kandidat.
Kandidat perlu bisa menjawab pertanyaan user dengan baik dan tidak terputus-putus. Jika kandidat dapat menjawab pertanyaan user dengan baik, hal ini memberikan ide bagi user bahwa kandidat tersebut dapat mengatasi rasa gugup dan situasi di bawah tekanan. Hasilnya, kesan positif kandidat tersampaikan oleh user.
Selain itu, penting bagi kandidat untuk memastikan proses wawancara berjalan dengan baik. Salah satunya dapat dilakukan dengan memastikan agar interaksi dan komunikasi berjalan dengan lancar.
Jika user menunjukkan sisi aktif dan optimis, maka seharusnya kandidat terdorong untuk menunjukkan sisi tersebut untuk mengimbangi energi dan membangun atmosfir yang positif.
Sehingga meskipun tahap wawancara ini adalah salah satu tahap yang formal, kandidat juga perlu mengimbangi dan bekerja sama dengan user dalam hal memastikan agar percakapan keduanya berjalan dengan baik. Sebab percakapan yang baik adalah ketika pihak-pihak yang terlibat mengusahakan percakapan tetap hidup dan mengalir dengan lancar.
4. Antisipasi pertanyaan tentang gaji
Jika membahas pekerjaan, maka gaji juga pasti dibahas saat wawancara. Pada tahap interview user, antisipasi pertanyaan tentang gaji. Sebelum wawancara, ketahui berbagai hal seputar gaji.
Mulai dari gaji pokok, tunjangan kesehatan, dan kompensasi lain yang menjadi hak pegawai. Hal ini bagaimanapun tetap perlu diimbangi dengan mengetahui angka yang memungkinkan bagi perusahaan.
Jangan sampai penawaran gaji yang disampaikan kepada user melebihi kemampuan perusahaan atau terlalu tidak masuk akal bagi mereka. Persiapkan dengan matang angka gaji yang diharapkan sebelum wawancara dengan user.
5. Gunakan kesempatan untuk bertanya kepada user dengan baik
Di akhir atau sela-sela wawancara, kandidat mungkin dipersilakan oleh user untuk mengajukan pertanyaan. Kesempatan ini perlu dimanfaatkan dengan baik dan bijaksana. Akan lebih bijak jika kesempatan ini dimanfaatkan dengan bertanya tentang hal-hal seputar pekerjaan atau perusahaan.
Pastikan agar pertanyaan yang disampaikan adalah pertanyaan spesifik dan fokus. Misalnya seputar tujuan jangka panjang perusahaan, tantangan yang sedang dihadapi oleh perusahaan, dan harapan user pribadi tentang perusahaan ke depannya.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan sangat membantu dalam membangun aliran percakapan dalam wawancara ke arah yang lebih baik.
Itulah berbagai hal yang dapat kalian ketahui tentang pengertian interview user. Semoga informasi ini menambah pengetahuan dan berbuah positif bagi kalian, ya!