Divisi HRD memiliki banyak sekali fokus kerja. Nah maka dari itu, hal penting untuk HRD menyusun perencanaan sebelum menjalankan inisitif pekerjaan lainnya. Apalagi inisiatif dari divisi HRD kerap memakan banyak resource, sehingga manajer HRD perlu menyusun perencanaan yang logis.
Diantaranya, pasti dari kita sering dengar tentang perencanaan tenaga kerja. Sebuah proses dalam memperkirakan atau merencanakan kebutuhan tenaga kerja di sebuah perusahaan disebut dengan perencanaan tenaga kerja. Bukan cuma untuk karyawan baru, tapi juga untuk menyiapkan SDM berkompeten yang bisa menduduki jabatan pemimpin.
Sebagian dari Anda mungkin masih memiliki pandangan bahwa tugas HRD hanya merekrut saja. Tetapi bahkan pekerjaan merekrut bukanlah hal mudah, dan membutuhkan keterampilan luar biasa seperti komunikasi bahkan marketing. Keterampilan ini akan memengaruhi kualitas rekrutmen.
Tentu saja tugas pertama HRD adalah mengumpulkan karyawan berpotensi. Pekerjaan ini dimulai dari melakukan pencarian kandidat, proses interview dan asesmen, hingga onboarding.
Tugas ini sangatlah berpengaruh terhadap tugas HRD selanjutnya. Memilih SDM yang mampu bekerja sama dengan kita tidaklah mudah. Jika gagal mendapatkan SDM berpotensi, HRD akan berhadapan dengan kesulitan pengembangan talenta, rasio turnover hingga masa depan kepemimpinan.
Hal yang dilakukan setelah merekrut SDM yang memiliki potensi, agar karyawan dapat memberikan kemampuan terbaiknya untuk memberikan kontribusi maksimal, HRD harus mendukung penuh program pendidikan dan pengembangan (dikenal juga dengan istilah L&D) untuk karyawan.
Mengapa HRD perlu fokus pada pendidikan karyawan?
Intinya bukan sekadar mengembangkan karyawan. Perusahaan membutuhkan orang-orang yang dapat mengeluarkan hasil yang baik di lingkungan yang cepat berubah agar perusahaan dapat bertahan.
Tergantung dari kondisi dan kebutuhan, program L&D bisa diselenggarakan secara mandiri maupun menggunakan jasa dari luar.
Para HRD sebaiknya tidak menganggap remeh tugas ini, karena memperkaya kemampuan karyawan dengan metode yang tepat akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Kemudian, HRD menyelesaikan tugas berikut yang kerap mengingatkan kita pada profesi HRD di dalam suatu perusahaan. Di saat yang bersamaan, tugas ini juga berperan penting dalam mendukung perusahaan.
HRD adalah divisi yang memiliki kewenangan untuk merancang program kompensasi (mulai dari upah, program asuransi wajib dari negara, dll) hingga benefit. Tidak hanya merancang, divisi ini juga mengatur skema dan tata cara pendistribusiannya.
Comben juga merupakan bentuk perhatian perusahaan kepada karyawannya, sehingga pekerjaan ini tidak boleh dilewatkan begitu saja!
Tentu saja, pelaku profesi HRD harus memahami betul undang-undang maupun peraturan lain yang mengatur tentang kompensasi dan pengupahan. Apalagi karena issue ini cukup sensitif dan menyangkut kesejahteraan karyawan.
- Personnel AdministrationÂ
Personalia adalah salah satu bagian dari HRD. Yang dimaksud dengan administrasi personalia adalah fungsi yang mendukung terlaksananya fungsi HR yang lain. Secara umum fungsi ini bertanggung jawab terhadap database karyawan, payroll dan pembayaran benefit lainnya, manajemen pinjaman karyawan, manajemen absensi, pencatatan cuti tahunan, hingga sistem kontrak kerja.
Fungsi personalia mulai dijalankan sejak karyawan resmi diterima kerja di perusahaan. Proses administrasi seperti kontrak kerja, registrasi database, sampai dengan karyawan resign adalah bagian dari fungsi ini.
Ini bukan hanya pekerjaan administratif. Kita perlu mempertimbangkan poin-poin di bawah pada saat bersamaan;
- Apakah Anda memiliki orang yang tepat di tempat yang tepat?
- Apakah ada departemen yang kekurangan staf atau memiliki terlalu banyak karyawan?
- Apakah karyawan dipertahankan?
- Apakah remunerasi (gaji) sepadan dengan pekerjaan yang diberikan oleh karyawan?
- Apakah jam kerja dikelola dengan baik?
Manajemen personalia adalah bagian penting dari bisnis perusahaan, karena dapat membantu mengurangi biaya tenaga kerja, memotivasi karyawan, dan meningkatkan keuntungan.
- Menciptakan Lingkungan Kerja Kondusif
Bagaimana pun juga, sebuah organisasi pastinya terdiri dari beragam latar belakang yang menjadikan organisasi tersebut unik. Menyatukan puluhan, ratusan, ribuan karyawan dengan sifat, usia, cara pikir yang berbeda bisa menjadi tantangan besar.
Perencanaan karier adalah salah satu tugas HRD yang sangat penting, khususnya bagi karyawan. Salah satu alasan resign karyawan adalah tidak merasa memiliki prospek perkembangan diri dan peningkatan karier di perusahaan.
HRD bersama dengan manajemen harus mampu merancang program perencanaan karir untuk setiap lapisan karyawan, agar karyawan yang bekerja di perusahaan memiliki motivasi untuk mencapai target tersebut dan tidak mudah berpikir untuk pindah ke perusahaan lain.
Tugas lain yang mencirikan profesi HRD adalah penilaian kinerja karyawan, biasa dikenal dalam istilah evaluasi karyawan. Penilaian kinerja bagi sebagian karyawan akan sangat dinantikan karena bisa berarti kenaikan gaji. Bagi yang lain, momen evaluasi bisa menjadi momen yang justru ditakuti karena menentukan kelangsungan karir karyawan.
Sedangkan bagi perusahaan, evaluasi adalah momen dimana perusahaan menilai kinerja karyawan sekaligus melakukan refleksi terhadap program pelatihan dan pengembangan yang disediakan untuk karyawan. Jika terlihat tidak ada perkembangan, manajemen harus memikirkan cara memperbaiki kualitas pelatihan dan pengembangan karyawan.
Juga, jika kriteria penilaian tidak jelas, karyawan akan kehilangan arah yang akan memengaruhi motivasi mereka. Evaluasi sangat penting dan berperan dalam pertumbuhan perusahaan.
- Merancang Program Bermanfaat Di dalam Perusahaan
Merancang program bermanfaat bagi karyawan adalah salah satu upaya yang dilakukan HRD untuk membantu karyawan lebih memahami perusahaan tempatnya bekerja. Perusahaan pastinya memiliki nilai dan budaya yang diciptakan dan berharap agar semua lapisan karyawan memiliki visi misi yang sama, serta sense of belonging yang kuat.