Hubungan masyarakat atau biasa disingkat humas, yakni merencanakan, mengembangkan, menerapkan dan mengevaluasi strategi informasi dan komunikasi yang menciptakan pemahaman dan pandangan yang menguntungkan tentang usaha dan organisasi lainnya, barang-barang dan jasa pelayanan mereka dan peran mereka dalam masyarakat Indonesia.
Semua organisasi pasti pernah mengalami masa krisis sehingga dibutuhkan adanya persiapan dalam mengatasinya. Divisi hubungan masyarakat akan bermanfaat sebagai tim manajemen krisis dalam organisasi yang berhubungan dengan masyarakat.
Manfaat hubungan masyarakat sebagai penerbitan desktop sangat penting pada sebuah organisasi, dan organisasi jaman sekarang lebih memang membutuhkan operator komputer yang berdedikasi ketimbang editing konvensional.
Beberapa organisasi membutuhkan humas yang berhubungan dengan pemerintah, parlemen, dan birokrat di instansi pemerintah.
Hubungan masyarakat merupakan sebuah ilmu dalam rumpun ilmu sosial dan menjadi bagian ilmu dari induknya ilmu komunikasi.
Selain ilmu, hubungan masyarakat juga menjadi profesi di bidang komunikasi, yakni profesi Hubungan Masyarakat atau Public relations.
Orang yang bekerja di bidang tersebut disebut Public relations Officer/ Pejabat Humas atau praktisi humas, memang biasanya bekerja di sebuah lembaga/ instansi/ organisasi/ perusahaan.
Ada beberapa tujuan utama humas dalam organisasi, berikut ini adalah tujuan humas dalam organisasi, di antaranya adalah:
- Meningkatkan dukungan, bantuan, dan partisipasi publik dalam bentuk sarana dan prasarana, tenaga, dan juga dana untuk membantu organisasi agar lebih mudah mencapai tujuan.
- Melibatkan publik dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi publik.
- Menciptakan rasa tanggung jawab dari masyarakat terhadap keberlangsungan program organisasi.
- Memperluas jangkauan pelanggan dalam upaya peningkatan mutu organisasi
Mengembangkan pencitraan yang baik dengan cara yang benar supaya hubungan antara publik internal dan publik eksternal menjadi lebih baik lagi.
Kegiatan humas pada hakikatnya adalah kegiatan berkomunikasi dengan berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal.
Kegiatan komunikasi nonverbal sebagian besar adalah pekerjaan menulis proposal, artikel, progress report, menulis untuk presentasi, menulis untuk press, membuat rekomendasi, penyelenggaraan pameran, seminar, special event, riset / penelitian, pers kliping, dan lain sebagainya.
Manfaat Menjadi Seorang Hubungan Masyarakat
- Manajemen Krisis
Dalam beberapa decade belakangan ini, boleh dikatakan hampir seluruh organisasi pernalah mengalami krisis sehingga kalangan pimpin atau pihak manajemennya mulai menyadari bahwa mereka membutuhkan serangkaian persiapan dan kesiapan tersendiri untuk mengatasi berbagai masalah mendesak, terutama yang berkaitan dengan hubungan pers atau hubungan media. Oleh karena itu setiap organisasi/perusahaan perlu membentuk sebuah tim manajemen krisis yang permanen.
- Penerbitan Desk-Top
System penerbitan desk-top memang sangat bermanfaat, namun lebih membutuhkan operator yang berdedikasi dan waktu dari editor dari pada metode editing konvensional yang masih menggunakan pensil, tumpukan kertas dan logam-logam pembentuk huruf.
- Identitas Perusahaan
Tugas untuk menciptakan identitas perusahaan biasanya menjadi tanggung jawab staf humas karena hal itu menyangkut semua aspek dari organisasi secara keseluruhan dan menjadi bagian yang sangat penting dari keseluruhan komunikasi yang dijalankan organisasi.
- Hubungan-Hubungan Parlementer
Dalam konteks ini, hubungan parlementer ialah hubungan-hubungan antara berbagai organisasi “baik secara langsung maupun melalui perantaraan konsultan khusus” dengan pihak pemerintah, para anggota parlemen, serta para birokrat dari berbagai departemen dan instansi pemerintah.
Hubungan parlemen biasanya terdiri dari dua unsur yaitu:
- Upaya-upaya untuk mendorong para politisi serta pejabat pemerintah menyadari atau mengetahui kepentingan dari suatu organisasi atau perusahaan.
- Upaya-upaya untuk memperoleh berbagai informasi bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan agar ia mengetahui akan adanya peraturan atau undang-undang baru yang sedikit banyak akan menimbulkan dampak tertentu terhadapnya.
Sedangkan verbal lisan antara lain jumpa pers, open house, announcer, presenter, desk information, dan lain sebagainya.
Jenis Media Hubungan Masyarakat
- Iklan
Iklan sebagai alat humas adalah dengan melihat pesan yang diiklankan. Selama pesan iklan berkaitan dengan produk, maka dapat dikatakan saat itu iklan merupakan media/alat marketing.
Namun, ketika iklan membawa pesan yang berkaitan dengan perusahaan, maka saat itu iklan merupakan alat atau media humas.
- Pameran
Kegiatan pameran, baik yang diadakan sendiri maupun oleh organisasi lain, merupakan ajang publikasi yang baik. Disinilah humas memanfaatkan pameran untuk memperoleh publisitas.
Petugas humas melobi pejabat atau tokoh masyarakat yang diminta membuka pameran untuk mengunjungi stand perusahaannya.
- Media Internal
Media internal atau dikenal dengan istilah majalah Ing-griya, perusahaan suatu terbitan yang ditunjukkan untuk publik internal (karyawan dan keluarga karyawan), berisi tentang beberapa informasi perusahaan, sifatnya top down maupun bottom up.
Tujuannya diciptakan untuk menciptakan kondisi yang well informed dan membina loyalitas antara karyawan dengan perusahaan.
- Fotografi
Dalam humas, foto sangat diperlukan sebagai bahan publikasi, laporan, berita, iklan, maupun untuk kepentingan arsip/dokumentasi.
Foto-foto ini diambil oleh fotografer yang professional dengan sutradara seorang humas yang terlatih.
Hubungan masyarakat harus tetap mengambil kemudi dalam hal pengambilan dan penyimpanan foto ini tentu ada alasannya. Karena bagaimanapun, foto yang digunakan untuk keperluan publikasi maupun yang lain mestinya tidak boleh bertentangan dengan terjaganya image perusahaan.
- Film
Film bagi humas merupakan media komunikasi, instruksi, riset dan sebagainya. Melalui film humas dapat menyampaikan pesan-pesannya. Tidak hanya film documenter, film cerita pun merupakan media yang efektif.
Semuanya mengajak masyarakat untuk memaklumi kelemahan-kelemahan profesionalnya, menghargai kejujuran, dan bertepuk tangan atas pengorbanannya. Artinya kembali tujuan film itu adalah membentuk image positif.