1. Confident
Kepercayaan diri mutlak harus dibutuhkan seorang MC, karena harus berhadapan dengan publik baik dalam acara besar atau kecil, resmi atau tidak resmi, off-air maupun on-air. Hal ini akan membantu kita menguasai panggung dan audience serta memudahkan Anda berinteraksi dan mengatur jalannya acara.
2. Management Skill
Seorang MC yang baik memiliki kemampuan untuk memandu atau membawakan suatu acara dan tidak hanya sekadar terima tawaran, datang, dan beraksi. Kita juga harus mengetahui dengan detail apa acaranya, lokasinya seperti apa apa, siapa saja yang diundang, siapa tokoh atau pejabat yang akan hadir, siapa audience-nya, dan seperti apa rundown acara dari panitia atau penyelenggara acara.
MC harus ikut serta dalam beberapa briefing yang diadakan panitia untuk memudahkan MC mengatur manajemen acara di atas panggung. MC profesional harus mampu melakukan riset, meskipun sederhana dan kecil-kecilan, terhadap topik, tokoh, produk, dan hal lain yang terkait acara yang akan dipandunya.
Di atas panggung MC harus mampu mengatur jalannya acara dari mulai pembukaan sampai penutupan acara dengan berpatokan pada rundown acara dari panitia. MC harus mampu mengatur tertibnya acara dan menghantarkan acara dengan baik kepada audience.
3. Adaptif
MC harus mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat dia melakukan tugasnya. Lingkungan bukan berarti sempit dan terbatas pada panggung saja, namun juga setiap detail yang bersangkutan dengan acara, termasuk : Audience (profesi, strata sosial, usia), Jenis acara (formal, informal, protokoler, wedding, showbiz, onair, atau offair), Lokasi (terbuka atau tertutup), Skala acara (besar, sedang, kecil), Pendukung acara (pengisi acara, bagian tehnis, dan panitia).
4. Good Attitude
Seorang MC harus paham betul untuk menjaga perilaku dan sopan santun baik dalam bentuk lisan maupun bahasa tubuh dalam memandu sebuah acara. Ketika selesai tugas, apalagi sudah terkenal, kamu adalah seorang public figure.
Apapun yang dilakukan seorang MC, termasuk tingkah laku dalam kehidupan pribadinya akan menjadi perhatian publik. Apabila belum terkenal, mungkin akan menjadi perhatian kawan-kawannya, keluarganya, dan kolega atau pihak yang biasa bekerjasama dengan Anda.
Apabila sudah terkenal dan menjadi public figure, maka apapun yang dilakukan dalam kehidupan pribadi di luar profesinya sebagai MC akan menjadi perhatian publik.
5. Mampu Mengolah Vokal
*Vocal : Sebaiknya seorang MC memiliki vocal atau suara yang baik, apalagi berkarakter.
*Intonasi : MC harus pandai mengolah nada kalimat menjadi berirama dan tidak datar.
*Artikulasi : MC harus memiliki kualitas penyebutan kata dan kalimat yang baik atau artikulasi.
*Speed : MC harus mampu mengatur speed/tempo atau cepat-lambatnya kata dan kalimat yang diucapkan.
*Pernafasan : MC harus memiliki kemampuan mengatur nafas yang dapat mendukung artikulasi dan power suara. Lebih baik memiliki kemampuan mengolah diagfrgma.
*Power : MC harus memiliki kemampuan mengeluarkan kekuatan suara tanpa harus berteriak.
*Asentuasi : MC harus pandai memilih dan melakukan penekanan terhadap kata atau kalimat yang menjadi fokus atau pokok perhatian atau untuk diperhatikan oleh audience.
*Timbre : MC harus mampu mengeluarkan suara yang ekspresif yang akan mudah mempengaruhi audience.
*Tone: MC harus mampu mengatur tinggi rendah suara agar audience tidak merasa bosan.
*Phrasing : MC dalam berbicara sebaiknya memberikan jeda agar dimengerti.
*Infleksi : lagu kalimat atau perubahan nada suara, hindari pengucapan yang sama bagian setiap kata (redundancy). Infleksi naik menunjukkan adanya lanjutan kalimat atau menurun untuk menunjukkan akhir kalimat. Kemampuan MC dalam mengolah poin-poin di atas akan membuat suara yang dikeluarkan mampu menjiwai isi atau makna dari kata atau kalimat yang disampaikan.
6. Mampu Mengolah Bahasa dengan Baik
Seorang MC harus dituntut bisa mengucapkan setiap kata dan kalimat dari bahasa manapun dengan baik dan benar, baik itu bahasa asli (Indonesia) maupun bahasa asing seperti Ingris.
Seorang MC harus mampu mengucapkan dengan benar bahasa-bahasa dan istilah-istilah dalam bahasa daerah, terutama ketika memandu acara pernikahan dan resepsinya yang menggunakan adat daerah tertentu.
Oleh karena itu, seorang MC harus mampu melakukan riset kecil-kecil mengenai job yang diterima, terkait dengan bahasa yang akan digunakan atau terkait dengan hal-hal yang menyangkut istilah-istilah yang perlu diketahui MC ketika membawakan sebuah acara.
Seorang MC harus mengetahui tidak hanya bahasa formal saja, namun juga bahasa-bahasa dalam bidang lain, seperti ilmu pengetahuan, teknologi, dan lainnya yang terkait dengan acara yang dipandunya. Pengetahuan soal bahasa juga terkait dengan bagaimana seorang MC mampu menggunakan bahasa yang komunikatif, praktis dan efisien.
7. Berwawasan Luas
Seorang MC layaknya seorang presenter atau jurnalis yang memiliki kemampuan mengetahui banyak hal diberbagai bidang, meskipun tidak mendalam seperti seorang pakar.
Tawaran yang diterima bisa saja tidak hanya melulu dalam bidang yang sama, tapi bisa jadi dari berbagai bidang yang berbeda-beda yang membutuhkan pengetahuan MC akan banyak hal.
Seorang MC harus memiliki dasar pendidikan yang baik, formal maupun informal seperti kursus dan pelatihan serta gemar membaca dan terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, untuk memiliki pengetahuan yang luas.
8. Mampu Menjaga Gesture Tubuh
Seorang MC harus memiliki sikap tubuh yang baik dan fleksible sesuai dengan situasi dan kondisi acara serta lingkungan acara. Sikap tubuh yang baik seperti saat menyampaikan acara dan berbicara yang tidak over acting.
9. Appearance
Seorang MC harus memiliki penampilan yang baik dalam hal tata busana dan kepandaian memilih busana yang tepat sesuai dengan acara.
10. Maturity
Seorang MC harus memiliki kedewasaan dan kematangan berpikir. Hal ini akan memudahkan MC untuk melakukan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi diri. Sehingga seorang MC akan mampu secara terus menerus dan berkesinambungan meningkatkan profesionalismenya sebagai seorang MC.
11. Kreatif, Inisiatif serta Mampu Berimprovisasi
Seorang MC harus kreatif dan memiliki inisiatif dalam memandu acara sehingga tidak membosankan dan monoton. Kreatif dan inisiatif juga diperlukan apabila ada perubahan situasi dan kondisi yang tak terduga ketika acara sedang berlangsung, sebelum acara berlangsung, atau sebelum acara berakhir. Seorang MC harus tanggap terhadap perubahan-perubahan tersebut dan harus berpikir cepat dan tepat untuk mengantisipasinya.
12. Reputation
MC harus memiliki “track record” yang baik. Track record dalam menjalankan profesinya sebagai MC maupun “track record” yang baik dalam kehidupan pribadi, apalagi jika MC tersebut sudah menjadi seorang public figure dan terkenal.
13. Sense of Humor
Seorang MC dituntut mampu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi audience. Sikap riang, ceria, dan ramah akan meluluhkan suasana yang kaku dan kurang bersahabat. Memiliki rasa humor adalah salah satunya dan sudah menjadi keharusan bagi seorang MC untuk memilikinya, terlebih lagi di saat memandu acara hiburan. Namum bukan berarti seorang MC harus menjadi seorang pelawak karena humor yang berlebihan dan tidak pada tempatnya juga akan mengurangi kredibilitas.
14. Bridging
Seorang MC harus mampu membuat komentar yang menjadi jembatan antar satu segmen dengan segmen lainnya (bridge/bridging). Bridging adalah salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki MC agar acara menjadi tetap menarik dan tidak membosankan akibat penundaan antara satu segmen dengan segmen lainnya.
Penundaan dapat terjadi akibat keterlambatan pengisi acara atau hal-hal lain yang tak terduga. MC yang handal dapat menggunakan insiden penundaan seperti itu untuk melakukan bridging dengan anekdot atau komentar-komentar positif dan humoris mengenai hal-hal yang terkait acara atau pengisi acara, dll.