Software engineering adalah profesi dengan ahli dalam suatu pendekatan teknologi secara sistematis, terstruktur dan disiplin.
Melansir riset Bureau of Labor Statistics, Amerika Serikat, demand perusahaan untuk ahli software engineering diperkirakan akan tumbuh sebesar 22% dari tahun 2019-2029.
Mengutip ekrut.com, software engineer merupakan pekerjaan yang paling dibutuhkan alias banyak dicari sepanjang 2018.
Dalam sebuah artikel di Kompas, saat ini di Asia Pasifik, salah satu keterampilan yang paling laris di dunia kerja adalah artificial intelligence. Seseorang yang mahir mengenai artificial intelligence bisa meniti karier sebagai software engineer.
Mengutip laman ZD Net, software engineer (SE) adalah para ahli atau seseorang yang berperan dalam proses analisis kebutuhan dan desain pengguna, konstruksi, serta uji perangkat lunak seperti aplikasi.
Dalam melaksanakan tugasnya, mereka menggunakan bahasa pemrograman seperti C++, Java, dan Python saat merancang software untuk aplikasi komputer, aplikasi seluler, platform cloud, dan aplikasi web.
Profesi ini mirip dengan programmer juga system analyst. Bedanya, seorang software engineer harus menguasai Software Development Life Cycle (SDLC) sebagai modal dalam mengembangkan perangkat lunak, mulai requirement sampai maintenance.
Software engineer akan merancang sistem komputer yang sesuai dengan kebutuhan klien. Mulanya, dalam membuat sistem Quipperian terlebih dahulu akan mendesain dasar-dasar sistem, memberikan perintah kepada programmer, dan sebagainya. Setelah sistem selesai dibuat, dilakukan uji coba beberapa kali untuk meningkatkan akurasi pada sistem.
Pada dasarnya, software engineer bertugas untuk menghadirkan solusi untuk mengurangi berbagai kompleksitas pada setiap proyek dengan cara membagi sekumpulan masalah besar menjadi masalah-masalah yang lebih kecil. Melalui hal tersebut, masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan solusi yang lebih baik dan efektif.
Software engineer juga biasanya bekerja sama dengan rekan kerja bagian lain, seperti software developer, programmer, dan spesialis quality control untuk memastikan aplikasi dapat berjalan dengan lancar.
Pada dasarnya, software engineering adalah salah satu cabang ilmu komputer yang dimanfaatkan untuk mengetahui sesuatu yang salah dalam perangkat lunak. Akan tetapi, fokus ilmu tersebut saat ini fungsinya sudah melebar luas.
Rekayasa software tidak hanya dibutuhkan jika terjadi kesalahan pada pengoperasian. Hal ini lebih ditujukan kepada bagaimana sebuah perangkat lunak bekerja sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan penggunanya.
Sebuah perangkat lunak atau software memiliki risiko kerusakan atau error lebih besar daripada hardware. Maka dari itu, dibutuhkan ketelitian untuk maintenance dan proses pengembangan perangkat lunak.
Kesimpulannya, software engineer dapat diartikan sebagai orang yang berperan dalam penerapan prinsip-prinsip teknik pengembangan perangkat lunak.