1. Bikin Editorial Plan
Editorial plan atau yang sering disebut EP ini adalah konten yang akan naik di media sosial suatu brand.
Konten dari satu brand dan brand lainnya beda-beda tergantung kebutuhan. Misalnya, ada konten produk, games, trivia, atau bisa juga quote. Rentang waktu dibuatnya EP ini juga beda-beda, ada yang 1 minggu atau 2 minggu sekaligus.
Waktu itu, EP biasa digunakan adalah weekly content. Jadi konten untuk media sosial selama seminggu ke depan udah harus beres minggu ini. Wajib!
Isi konten yang bakal diunggah, sampe ke caption, hashtag yang dipake, dan jam berapa konten harus diunggah itu sudah diatur sedemikian rupa sama SMO.
Setiap sosial media juga punya budayanya masing-masing, misalnya Twitter yang penuh sama warga receh dan cuma bisa bikin caption 280 karakter.
Instagram buat kaum hedon yang suka pamer lewat konten foto dan video estetik, Facebook yang akhir-akhir ini sering dipake buat jualan.
YouTube dengan konten video durasi panjang, dan sebagainya. Karena budaya yang beda itu, satu konten nggak bisa dipake untuk semua sosmed.
Artinya, SMO harus buat konten yang sesuai dengan platform sosial media yang ada. Kalau perusahaannya punya akun Facebook, Instagram, dan Twitter maka isi kontennya juga menyesuaikan budaya ketiga sosmed tersebut.
2. Brainstorming Campaign
Buat kalian yang suka ikutan giveaway hadiah handphone atau saldo OVO dan Gopay itu patut berterima kasih sama SMO karena itu salah satu ide yang biasa dari kepala Social Media Officer.
Seperti penjelasan di atas, SMO tidak cuma upload konten terus balesin DM dan komentar yang masuk karena campaign bulanan juga perlu dipikirin sama SMO.
Campaign digital marketing biasanya tidak cuma dipikirin sama tim SMO aja, karena social media masuk ke ranah digital marketing, biasanya untuk penentuan campaign ini juga melibatkan seluruh elemen di tim digital marketing.
Bentuk campaign bisa macam-macam banget, tapi biasanya akan lebih hectic kalau masuk ke bulan tertentu seperti Ramadhan, awal tahun, akhir tahun, natalan, dan sebagainya.
Persoalan campaign ini jauh lebih kompleks dan bakal terkait sama strategi yang juga dijalanin sama SMO. Karena yang dirumuskan tidak cuma sekadar goals tapi, juga proses tahapan selama campaign berlangsung, cost yang diperlukan, dan segala macam keperluan lainnya.
3. Revisi Editorial Plan
Setelah EP yang telah dikerjakan selesai, EP akan di-review oleh social media strategist, head of social media, dan klien.
Kalau ide dan tulisan lagi bagus-bagusnya ditambah keberuntungan, konten bisa lolos hanya dengan sedikit revisi saja.
Kalau memang ide lagi kurang, siap-siap merombak habis EP yang sudah dibuat.
Bagaimanapun juga, EP yang baik adalah EP yang sudah di-approve oleh social media strategist, head of social media, dan klien.
4. Schedulling
Waktu buat ngeposting aja sampe dipikirin!
Karena ya emang primetime atau waktu terbaik buat posting ini bisa berpengaruh banget sama insight yang akan didapat nanti.
Logikanya gini, ketika kita upload postingan jam 08.00 sedangkan audiens sosial media kita rentang umurnya 15 – 22, jam segitu kebanyakan dari mereka pasti lagi sekolah dan kuliah, hasilnya adalah tingkat keterjangkauan unggahan kita juga sedikit banget kan.
Mengelola sosmed emang pasti bakalan berkaitan banget sama aktivitas dan budaya audiens kita di platform sosmed tersebut, termasuk menyesuaikan waktu terbaik untuk mengunggah konten.
Ngomong-ngomong, prime time bisa beda loh setiap bulannya. Nah, untuk nentuin prime time yang tepat juga perlu analisis lebih jauh, minimal berdasarkan data insight yang masuk ke akun.
5. Cek Postingan
Schedulling bukan berarti semua selesai. Biasanya beberapa menit setelah postingan naik, SMO langsung meluncur untuk ngecek lagi.
Apakah kontennya sudah benar?
Apakah ada typo?
Ini wajib banget, karena untuk memastikan konten sesuai dengan yang direncanakan.
6. Like dan Bales-balesin Komentar
Setelah yakin tidak ada yang salah dari postingan, saatnya cek-cek kalau ada komentar masuk dari audiens.
Balesin komentar itu hukumnya wajib. Ya kalau audiensnya cuma komen yang tidak bisa dijawab di-like aja juga cukup.
Yang penting harus terus berinteraksi dengan audiens.
Tak kenal maka tak sayang, tak akrab maka tak ada engagement.
7. Membuat Report
Hal selanjutnya yang harus dikerjakan adalah menyusun laporan atas hasil dan ketercapaian target atau pekerjaannya di periode tertentu.
SMO juga perlu report atas pencapaian kerjaannya.
Hitung-hitungan itu biasanya dipecah menjadi beberapa periode misalnya report mingguan dan bulanan.
Selanjutnya akan dievaluasi, apakah hasilnya sesuai dengan target dan campaign serta strategi macam apa yang paling tepat untuk menarik perhatian audiens. Semua itu ada di report akhir bulan.