Search
Close this search box.
Search
Close this search box.
contoh tag line

Contoh-contoh Tagline Perusahaan Terkenal di Indonesia

Tips Membuat Tagline yang Menarik dan Contoh-Contohnya – Kalian pasti sering terngiang-ngiang oleh konten iklan yang ditemukan di TV, internet, spanduk, dan lain sebagainya.

Berapa lapis? Ratusan!

Tumbuh ke Atas, Bukan ke Samping

Trust me, it works!

Mungkin kalian sudah bisa menebak ketiga contoh tagline di atas diambil dari iklan apa. Ketiganya diambil dari iklan wafer Tango, susu Hilo, dan susu L-Men. Ada lebih banyak lagi tagline yang diingat oleh banyak orang, membekas, berkesan, dan legendaris. Sebab tagline tidak hanya berlaku untuk produk barang, tetapi juga merek, produk jasa, dan lain sebagainya.

Sebelum menciptakan tagline untuk perusahaan, pelajari pengertian, tujuan, dan contoh-contoh tagline yang berhasil serta cara membuatnya. Artikel berikut ini akan menjelaskan tentang tagline dan cara membuat tagline yang menarik.

Pengertian Tagline

contoh tagline

Tagline adalah frasa, ungkapan, atau ucapan singkat yang digunakan untuk kepentingan kampanye pemasaran. Isi ungkapan dalam tagline ditujukan untuk menyampaikan nilai merek atau produknya kepada masyarakat. Tujuannya adalah agar menarik perhatian masyarakat pada kali pertama mengenal produk mereka. Lalu memenuhi tujuan-tujuan selanjutnya yang perusahaan tersebut harapkan.

Secara definisi, tagline adalah deskripsi singkat yang digunakan dalam kampanye pemasaran untuk mengomunikasikan keunikan sebuah merek atau produknya. Dari definisi tersebut, tujuan tagline adalah memberikan pelanggan atau calon pelanggan kesan positif dari merek atau produk dan berlangsung lama.

Sesudah memahami pengertian tagline, tagline memiliki beberapa fungsi yang perlu diketahui. Fungsi tagline berikut menunjukkan hal apa yang biasanya diharapkan dari membuat tagline.

  • Mengenalkan produk
  • Memberikan kesan positif tentang merek atau produk
  • Meningkatkan citra positif produk atau merek kepada masyarakat
  • Menarik perhatian pelanggan dan calon pelanggan
  • Menggambarkan manfaat produk melalui ungkapan yang menarik
  • Menunjukkan perbedaannya dengan produk lain
  • Memperkuat nilai merek dan produk yang diiklankan
  • Mengisi kesenjangan informasi yang tidak dapat diatasi di seluruh pemasaran

Jika berhasil, tagline menjadi identitas yang melekat pada perusahaan. Tentu saja perusahaan menginginkan tagline yang mendorong citra positif bagi perusahaan. Mudah atau susahnya dalam menciptakan tagline, ada banyak hal yang dapat memengaruhi.

Baca Juga: Contoh Fasilitas yang Diharapkan Selain Gaji

Karakteristik Tagline

Di Indonesia, tagline disebut juga sebagai jargon, motto, atau semboyan. Mungkin banyak yang rancu dalam memahami perbedaan antara tagline dengan slogan dan istilah serupa lainnya. Berikut karakteristik tagline yang benar dan yang membedakannya dengan istilah serupa lainnya.

  • Sederhana.
  • Pendek.
  • Mudah diingat.
  • Mudah dipahami.
  • Selaras dengan nama atau jenis bisnis
  • Menampilkan kunci keuntungan produk
  • Membedakannya dengan merek lain
  • Mendorong reaksi positif dari target tagline

Dari daftar karakteristik tagline tersebut, tiga karakteristik utama tagline adalah sederhana, mudah diingat, dan memperkuat nilai merek di mata masyarakat sebagai target pemasaran. Pertama, tagline memiliki kesan sederhana dan pendek. Kesan ini bisa didapat melalui kata-kata yang menarik ataupun gambar ilustrasi seperti logo perusahaan, asalkan dapat mendoron citra positif perusahaan.

Kedua, tagline mudah diingat. Ketika tagline menempel di masyarakat, tagline dapat mendorong identitas perusahaan. Ketika tagline diidentikkan dengan identitas perusahaan, hal tersebut semakin mendukung keberhasilan tagline dalam memperkuat nilai yang diusung oleh perusahaan. Itulah sebabnya banyak sekali tagline produk atau merek yang membekas di masyarakat untuk jangka waktu yang sangat lama.

Ketiga, memperkuat nilai merek di mata masyarakat. Semakin bertahan lama satu tagline sebuah merek atau produk di mata masyarakat, semakin menguatkan bisnis dan identitas mereka. Dengan memperkuat merek di melalui tagline, mereka mendapat pengakuan dari masyarakat yang mana bisa disebut sebagai pengakuan tertinggi dalam dunia bisnis.

Jenis-Jenis Tagline

1. Tagline Deskriptif

Tagline jenis deskriptif menyampaikan dan menjelaskan produk secara deskriptif. Yang dimaksud dengan deskriptif adalah dalam tagline menyebutkan hal-hal yang berkaitan langsung dengan produk. Selain itu, tagline deskriptif juga menekankan pada janji produk atau merek.

Contoh:

Stamina Plus (Hemaviton)

Save Money. Live Better (Walmart)

2. Tagline Spesifik

Tagline jenis spesifik berarti mengiklankan dan fokus pada keunggulan merek atau produk. Efek yang diharapkan dari tagline ini adalah memberikan kesan bahwa produk atau merek ini lebih baik daripada yang lainnya.  Tagline spesifik juga memfokuskan tagline pada identitas khusus yang berkaitan dengan produk atau mereknya.

Contoh:

Apapun makanannya, minumnya The Botol Sosro

The world’s local bank (HSBC)

3. Tagline Superlatif

Tagline jenis superlatif adalah jenis tagline yang mendorong produk atau mereknya secara lebih terang-terangan jika produknya lebih baik daripada yang lain. Superlatif sendiri berarti menunjukkan keunggulan dibanding yang lain atau yang terbaik.

Contoh:

Jelas lebih enak (Kapal Api)

The ultimate driving machine (BMW)

4. Tagline Imperatif

Tagline jenis imperative merupakan jenis yang mengawali tagline-nya menggunakan kata kerja atau yang bersifat menyuruh. Tagline ini mendorong pelanggan dan calon pelanggannya untuk melakukan sesuai apa yang dicantumkan dalam tagline. Meskipun tentu saja tidak harus diikuti. Hal ini membuat tagline jenis imperatif ini terkesan lebih berani.

Contoh:

Santai, ada sanken

Pegadaian, menyelesaikan masalah tanpa masalah

Just do it (Nike)

5. Tagline Provokatif

Tagline jenis provokatif dapat diartikan jenis yang dapat memancing energi masyarakat secara lebih kuat. Dampak yang diharapkan oleh penggunaan tagline jenis ini adalah membuat pelanggan atau calon pelanggan mempertanyakan pilihannya yang sebelumnya. Sehingga mendorong untuk memilih produk dengan tagline yang provokatif ini.

Contoh:

Orang pintar minum Tolak Angin

Got milk? (California Milk Processing Board)

Baca Juga: Contoh Ice Breaking Seru

Berbagai Contoh Tagline yang Melekat pada Perusahaan Besar

Berikut berbagai contoh tagline yang populer melekat pada perusahan besar dan dapat digunakan sebagai referensi untuk membuat tagline.

  • Oh. So. Pro (iPhone 13 Pro)
  • Way of life (Suzuki)
  • Imagine the amazing things we can build (Samsung)
  • Satu untuk sejuta impian, the real MPV (New Avanza)
  • Finger lickin good (KFC)
  • I’m lovin it (McDonalds)
  • Twist Cap to Refreshment (Coca Cola)
  • Indomie, seleraku
  • Diputar, dijilat, dicelupin (Oreo)
  • Manis asem asin rame rasanya (Nano-Nano)
  • Terdepan, terpercaya, tumbuh bersama Anda (Bank Mandiri)
  • Senantiasa di sisi Anda (BCA)
  • Sahabat keluarga Indonesia (BTN)
  • Melayani dengan setulus hati (BRI)
  • Insurance solutions from A to Z (Allianz)
  • Forward banking (CIMB)
  • Born in the water (Speedo)
  • Impossible is nothing (Adidas)
  • Just do it (Nike)

Tips Membuat Tagline yang Menarik

1. Identifikasi nilai atau value merek atau produk dengan cara mendefinisikan apa yang akan dijual, sasaran penjualan, dan akan didistribusikan ke mana produk atau merek tersebut.

2. Tentukan Unique Selling Proposition (USP) atau tujuan bisnis. Tujuan bisnis ini perlu didefinisikan untuk mengetahui arah dan memfokuskan perusahaan dalam memperkuat citra produk atau merek melalui tagline. Untuk menentukan USP ini dapat dilakukan dengan menjawab tiga pertanyaan berikut.

  • Manfaat apa yang ingin diraih dari pelanggan dan calon pelanggan?
  • Bagaimana produk akan mampu membuat kehidupan pelanggan lebih baik?
  • Kenapa bisnis ini bisa lebih baik dari kompetitor lainnya?

3. Buat desain logo bisnis yang bisa menggambarkan identitas atau merepresentasikan visi dan misi bisnis. Urutan yang harus dikerjakan untuk menghasilkan tagline yang diharapkan adalah membuat desain logo terlebih dahulu. Ketika desain logo sudah terbentuk, selanjutnya akan memudahkan dalam merumuskan tagline.

4. Mengetahui target diperlukan untuk beberapa hal. Ketika target tagline sudah diketahui, merumuskan tagline menjadi lebih mudah. Perusahaan tahu bahasa seperti apa yang harusnya digunakan karena misalnya perbedaan umur berpengaruh terhadap apakah pesan tagline sampai pada target dengan efisien atau tidak.

Contohnya pada iklan susu Hilo yang memiliki tagline “tumbuh ke atas, bukan ke samping.” Tagline tersebut jelas menargetkan produk untuk usia anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Oleh karena itu, dalam contoh ini Hilo dapat dinyatakan sudah mengetahui targetnya sehingga tagline mereka juga sudah dibuat sesuai targetnya.

5. Tentukan dari kelima jenis-jenis tagline yang telah disebutkan sebelumnya, mana yang paling sesuai dengan target yang diharapkan. Kemudian buat tagline yang paling sesuai dengan identitas bisnis, visi dan misi, serta menarik bagi masyarakat.

6. Bangun ide yang diharapkan hingga pelanggan atau calon pelanggan mengasosiasikan tagline tersebut dengan merek atau produk tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan masukkan identitas bisnis ke dalam tagline. Kesinambungan antara tagline dengan bisnis tidak harus dilakukan dengan membuat tagline deskriptif seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Tagline pun dapat dibuat dengan jenis superlatif, imperatif, dan provokatif dimana meskipun tidak menyebutkan produknya dalam tagline, dapat memberikan kesan yang kuat kepada masyarakat. Sehingga meskipun tidak langsung, masyarakat langsung tahu produk apa yang menggunakan tagline tersebut.

7. Ekspresikan nilai produk atau merek yang mendorong citra positif tidak lebih dari tujuh huruf. Gunakan kata kerja yang bersifat dinamis, kata sifat yang jelas dan sederhana, serta bahasa yang ringan.

8. Meskipun tagline dapat diciptakan dengan berbagai cara, pastikan untuk menghindari frase yang terlalu biasa, tidak jelas, atau tidak berarti. Pada akhirnya tagline akan disampaikan ke masyarakat dan memiliki fungsi untuk menunjukkan citra produk atau merek kepada masyarakat. Jika tagline tidak jelas, tidak berarti, dan biasa, masyarakat menjadi tidak memperhatikan dan tujuan dibuatnya tagline pun tidak tercapai.

9. Brainstorm dengan mengumpulkan berbagai referensi yang paling mendekati dengan jenis tagline yang ingin dibuat. Brainstorm ini merupakan proses untuk mendapatkan tagline. Mulai dengan riset dan menambah referensi tagline, diskusikan dengan tim,  berpikir kreatif, sampai akhirnya memutuskan tagline yang terpilih.

10. Menghindari plagiasi juga berlaku dalam membuat tagline. Semakin banyak referensi yang ditemukan, seharusnya mengurangi kemungkinan plagiasi. Hal ini menjadi penting karena tagline perusahaan juga masuk dalam hak kekayaan intelektual. Sehingga menggunakan tagline yang sama dengan sengaja dapat diperkarakan dan menyebabkan sanksi berupa royalti.

11. Coba gunakan tagline generator seperti id.oberlo.com dan shopify.co.id. Sebaiknya tidak 100% menggunakan hasil dari tagline generator. Situs tersebut dapat dimanfaatkan untuk menambah referensi dan membantu dalam merumuskan tagline.

Itulah penjelasan tentang tips membuat tagline yang menarik beserta contoh-contohnya yang dapat kalian jadikan referensi. Tagline legendaris yang sudah banyak orang kenal memang keren-keren dan berperan besar dalam meningkatkan citra produk atau merek. Semacam ketika menemukan satu tagline, seketika teringat oleh produk atau merek yang bersangkutan atau sebaliknya.

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Soft Skill

Share this post